عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَلثَّيِّبُ اَحَقُّ بِنَفْسِهَا مِنْ وَلِيِّهَا، وَ اْلبِكْرُ تُسْتَأْذَنُ فِى نَفْسِهَا، وَ اِذْنُهَا صُمَاتُهَا. الجماعة الا البخارى
Dari Ibnu Abbas, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Janda itulebih berhak atas dirinya dari pada walinya, sedang gadis dimintaidzinnya dan idzinnya adalah diamnya”. [HR. Jamaah kecualiBukhari]
و فى رواية لاحمد و مسلم و ابى داود و النسائى : اْلبِكْرُ يَسْتَأْمِرُهَا اَبُوْهَا.
Dan dalam riwayat lain oleh Ahmad, Muslim, Abu Dawud dan Nasai(dikatakan), “Dan gadis dimintai idzinnya oleh ayahnya”.
وَ عَنْ خَنْسَاءَ بِنْتِ خِدَامٍ اْلاَنْصَارِيَّةِ اَنَّ اَبَاهَا زَوَّجَهَا وَ هِيَ ثَيِّبٌ فَكَرِهَتْ ذلِكَ. فَاَتَتْ رَسُوْلَ اللهِ ص، فَرَدَّ نِكَاحَهَا. الجماعة الا مسلما
Dari Khansa’ binti Khidam Al-Anshariyah, bahwa ayahnya telahmengawinkannya, sedang ia seorang janda, tetapi ia tidak menyukaiperkawinan itu, lalu ia datang kepada Rasulullah SAW, makaRasulullah SAW membatalkan pernikahannya itu”. [HR. Jamaahkecuali Muslim]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ تُنْكَحُ اْلاَيِّمُ حَتَّى تُسْتَأْمَرَ، وَ لاَ اْلبِكْرُ حَتَّى تُسْتَأْذَنَ. قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَ كَيْفَ اِذْنُهَا؟ قَالَ: اَنْ تَسْكُتَ. الجماعة
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Seorang janda tidak (boleh) dinikahkan sehingga ia diajakmusyawarah, dan seorang gadis tidak (boleh dinikahkan) sehinggadimintai idzinnya”. Mereka bertanya, “Ya Rasulullah, lalu bagaimanaidzinnya ?”. Rasulullah SAW menjawab, “Ia diam”. [HR. Jamaah]
عَنْ عَائِشَةَ رض قَالَتْ: قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، تُسْتَأْمَرُ النِّسَاءُ فِى اَبْضَاعِهِنَّ؟ قَالَ: نَعَمْ. قُلْتُ: اِنَّ اْلبِكْرَ تُسْتَأْمَرُ فَتَسْتَحِى فَتَسْكُتُ. فَقَالَ: سُكَاتُهَا اِذْنُهَا. احمد و البخارى و مسلم
Dari ‘Aisyah RA ia berkata : Aku pernah bertanya, “Ya Rasulullah,apakah wanita-wanita itu (harus) diminta idzinnya dalam urusanperkawinan mereka ?”. Beliau menjawab, “Ya”. Aku bertanya (lagi), “Sesungguhnya seorang gadis (apabila) diminta idzinnya ia malu dandiam”. Rasulullah SAW menjawab, “Diamnya itulah idzinnya”. [HR. Ahmad, Bukhari, dan Muslim]
و فى رواية قالت: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَلْبِكْرُ تُسْتَأْذَنُ. قُلْتُ: اِنَّ اْلبِكْرَ تُسْتَأْذَنُ وَ تَسْتَحِى. قَالَ: اِذْنُهَا صُمَاتُهَا. احمد و البخارى و مسلم
Dan dalam riwayat lain, Aisyah berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Gadis itu diminta idzinnya”. Aku bertanya, “Sesungguhnya gadis itubila diminta idzinnya, ia malu”. Beliau bersabda, “Idzinnya adalahdiamnya”. [HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: تُسْتَأْمَرُ اْليَتِيْمَةُ فِى نَفْسِهَا، فَاِنْ سَكَتَتْ فَهُوَ اِذْنُهَا. وَ اِنْ اَبَتْ فَلاَ جَوَازَ عَلَيْهَا. الخمسة الا ابن ماجه
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Gadisyatim diajak musyawarah tentang urusan dirinya, kemudian jika iadiam maka itulah idzinnya, tetapi jika ia menolak maka tidak adapaksaan atasnya”. [HR. Khamsah kecuali Ibnu Majah]
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ اَنَّ جَارِيَةً بِكْرًا اَتَتْ رَسُوْلَ اللهِ ص، فَذَكَرَتْ اَنَّ اَبَاهَا زَوَّجَهَا وَ هِيَ كَارِهَةٌ، فَخَيَّرَهَا النَّبِيُّ ص. احمد و ابو داود و ابن ماجه و الدارقطنى
Dari Ibnu ‘Abbas, sesungguhnya ada seorang gadis datang kepadaRasulullah SAW, lalu ia menerangkan bahwa ayahnya telahmenikahkannya, sedang ia tidak suka. Lalu Nabi SAWmenyuruhnya untuk memilih. [HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majahdan Daruquthni]
No comments:
Post a Comment