1. Masaklah semua produk daging secara sempurna. Pastikan bahwa daging terlihat matang sepenuhnya (tidak lagi merah muda).
2. Jika Anda dilayani daging setengah matang di restoran, kembalikan untuk dimasak lebih lanjut. Mintalah disajikan kembali dalam piring baru.
3. Periksa kondisi fisik dan tanggal kadaluwarsa produk daging kalengan dan makanan bayi. Jangan mengkonsumsi produk yang daluwarsa atau kemasannya sudah tidak berbentuk sempurna. Periksa juga kondisi makanan (bau, warna, bentuk) untuk memastikannya sebelum memproses lebih lanjut.
4. Cuci bersih buah dan sayuran sebelum dimasak atau disajikan.
5. Basuh tangan dengan sabun sebelum menangani bahan mentah yang berasal dari hewan. Basuh kembali tangan dengan sabun setelah selesai menanganinya.
6. Cegah kontaminasi silang di dapur:
* Gunakan talenan berbeda untuk memotong bahan makanan hewani dan bahan makanan lainnya.
* Gunakan talenan dari bahan non-kayu yang lebih mudah dibersihkan sepenuhnya.
* Hati-hati agar tidak mengucurkan cairan daging yang belum dicuci ke bahan makanan lain.
* Bersihkan semua talenan, meja dan peralatan dengan sabun dan air panas setelah menyiapkan bahan makanan yang berasal dari hewan.
* Gunakan talenan dari bahan non-kayu yang lebih mudah dibersihkan sepenuhnya.
* Hati-hati agar tidak mengucurkan cairan daging yang belum dicuci ke bahan makanan lain.
* Bersihkan semua talenan, meja dan peralatan dengan sabun dan air panas setelah menyiapkan bahan makanan yang berasal dari hewan.
7. Hindari mengkonsumsi susu yang tidak dipasteurisasi, telur mentah/setengah matang dan air yang tidak disterilkan.
8. Basuh tangan dengan sabun setelah memegang hewan peliharaan, memberi pakan dan membersihkan kotorannya.
9. Jangan membiarkan bahan makanan hewani (daging, ikan, susu dan telur) pada suhu kamar dalam waktu lama. Simpanlah dalam lemari es.
10. Hindari kontaminasi silang di lemari es/kulkas dengan menjauhkan penyimpanan bahan makanan hewani dengan sayur, buah dan minuman.
11. Pastikan bahwa orang-orang yang terkena diare, terutama anak-anak, mencuci bersih tangan mereka dengan sabun secara teratur untuk mengurangi risiko penyebaran infeksi.
12. Jika Anda sakit diare atau muntah, jangan menyiapkan makanan bagi orang lain, terutama bayi, orang tua, dan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah karena mereka lebih rentan terhadap infeksi.
PERTOLONGAN AKIBAT KERACUNAN MAKANAN
SAKIT perut, mual, diare, dan muntah mungkin pernah Anda alami, tetapi tahukah bila itu mungkin saja gejala Anda telah keracunan makanan?
Gejala yang umum ketika keracunan makanan adalah muntah disertai pusing dan dehidrasi, lantas bagaimana mengobati? Berikut ini adalah cara sederhana pengobatan alami keracunan makanan, seperti dilansirBoldsky.
Minum teh campur madu
Teh merupakan solusi untuk mengatasi keracunan makanan. Anda bahkan dapat minum teh peppermint dengan menambahkan beberapa tetes kemangi dan madu, ini akan membantu menyembuhkan infeksi pada perut Anda.
Minum jahe campur madu
Minum air jahe dicampur dengan satu sendok madu dapat mengurangi peradangan dan nyeri pada perut. Selain itu, minum air jahe dengan madu adalah salah satu cara mudah untuk mengobati keracunan makanan.
Minum jus lemon
Sifat asam lemon merupakan obat yang efektif untuk mengatasi keracunan makanan. Mengonsumsi tiga sampai empat gelas jus lemon ditambah dengan sedikit garam akan menambah khasiat dari minuman ini.
Makan pisang dan apel
Pisang dan apel merupakan buah kaya akan enzim yang menghambat pertumbuhan bakteri penyebab dari Anda keracunan makanan. Selain itu, makan buah pisang dan apel juga membantu pemulihan diare lebih cepat dan mengurangi sakit perut.
Minum air putih
Pastikan Anda minum banyak air putih, karena akan membuat tubuh bertenaga dan meringankan kondisi keracunan makanan. Bahkan, minum air dapat membantu mengatasi rasa mual yang Anda rasakan. Selain itu, minum banyak air putih membantu tubuh mengeluarkan racun, sehingga memulihkan kesehatan lebih cepat.